Hidup dalam lingkaran Stigma
Ilustrasi | Sumber Gambar : as-rpg.omgforum.net |
Diantara
Ciri-ciri teroris adalah : memakai celana cingkrang, jenggotan, suka memakai
siwak, dan rajin melaksanakan shalat jamaah di Masjid; inilah yang dipahami oleh sebagian masyarakat
saat ini, sehingga orang yang memiliki ciri-ciri seperti itu akan dijauhi,
ditakuti dan akan menerima tindakan diskriminatif, walaupun orang tersebut tidak
memiliki jaringan teroris dan tidak pernah cacat hukum.
Kasus
diatas merupakan salah satu contoh kasus yang dimanfaatkan oleh pihak lain untuk
menanamkan stigma kepada masyarakat luas bahwa ummat Islam itu identik dengan
Terorisme, sehingga tidak mengherankan masyarakat di Negara barat merasa aneh
dan takut melihat orang yang bercadar, berjenggot, bercelana cingkrang. Dan
akan berusaha untuk menjauhinya, bahkan tidak jarang diantara mereka
mendapatkan olokan dan bentuk diskriminasi lainnya.
Lain lagi dengan di Sekolah, sekelompok siswa
yang dikatakan pintar itu adalah yang terseleksi masuk kelas
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ), karena stigma ini tidak jarang orang tua akan menyuap
pengelola sekolah untuk memasukkan anaknya di kelas IPA ; demi mendapatkan
pengakuan dari orang lain bahwa anaknya itu adalah anak yang pintar, padahal
faktanya tidak seperti itu. lagi-lagi yang dirugikan dengan stigma ini adalah
anak didik yang masuk ke jurusan lain seperti IPS dan Bahasa, mereka akan
merasa terisolasi, dan minder, karena stigma yang berkembang adalah rata-rata siswa kelas IPS itu anak pemalas dan kurang pintar.
Stigma
yang berkembang dimasyarakat saat ini, tidak luput dari peran media, barang
siapa yang menguasai media, maka ia telah menguasai masyarakat itu. masyarakat
akan cepat mengikuti dan percaya terhadap
apa yang diinformasikan oleh media, namun sangat disayangkan terkadang media
bersikap tidak independent dan objektif dalam
memberikan informasi, dan terkesan menguntungkan salah satu pihak, demi
mendapatkan keuntungan ekonomi.
Pengaruh yang diberikan oleh
Media memberikan efek yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, sehingga media diharapkan kembali ke fungsi utamanya sebagai pemberi
Informasi, mendidik, menghibur dan sebagai kontrol sosial. Sehingga stigma-stigma
negatif yang berkembang di masyarakat saat ini akan hilang dengan sendirinya.
0 comments:
Terima kasih atas komentar anda