Sadap menjadikan hubungan negara tak sedap

(Catatan Pendek )


Akhir-akhir ini media massa sedang ramai memberitakan tentang aksi spionase yang dilakukan oleh negara tetangga Indonesia sendiri yaitu Australia, sebenarnya aksi spionase ini telah lama dilakukan yaitu pada tahun 2009, namun baru muncul ke permukaan baru-baru ini, berdasarkan laporan yang diterima oleh media massa barat yang didapatkan dari pengakuan mantan karyawan NSA Amerika Edward Snowden, bukan hanya Indonesia yang kena sadap Amerika dan Australia. Jerman, negara-negara eropa dan negara lainnya pun tak luput dari aksi penyadapan . 

Apa yang dilakukan oleh Australia tidak jauh dari kepentingan Amerika Serikat, dengan dalih untuk melindungi Negara mereka. Bagaimanapun penyadapan terhadap negara lain apalagi negara sahabat dan tetangga merupakan sebuah bentuk pengkhianatan dan bentuk ketidak percayaannya pada negara kita. 

Presiden SBY yang dikenal sangat berhati-hati dalam memberikan keputusan nampaknya agak lamban bin lemot memberikan tanggapan terhadap aksi spionase terhadap dirinya, prsiden kita memang orang yang sangat pelembut, pandai memanajemen emosi, terkadang emosi SBY tidak proporsional, ketika keluarganya "diserang" dengan opini miring, SBY betindak cepat untuk memberikan klarifikasi lewat konferensi pers didepan media dengan memasang wajah sinis dan kekecewaan, namun apabila jati diri bangsa dicabiri oleh negara lain SBY cukup mengungkapkan kata "prihatin" lewat media sosialnya.

Apa yang terjadi terhadap Indonesia saat ini harus ditanggapi dengan serius, tidak cukup dengan hanya menarik duta besar kemudian menuntut Pemerintah Australia meminta maaf, namun tindakan yang lebih tegas perlu dilakukan supaya Negara lain tidak meremehkan Negara kita. 

0 comments:

Terima kasih atas komentar anda