Rekonstruksi Budaya Kampus
Kartun Ngampus - Kebahagiaan Mahasiswa |
Kampus adalah :
Daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi)
tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung.
Universitas tempat kita menggali ilmu tanpa habis-habisnya, namanya juga "Maha", predikat "Maha" yang disandang Mahasiswa sebenarnya memberikan beban moral dan harus dipertanggung jawabkan pada masyarakat, Mahasiswa sudah terlanjur dicap kaum intelektual "serba bisa" oleh masyarakat, oleh karena itu Mahasiswa harus bisa membaur dengan masyarakat dan memberikan energi positif bagi lingkungan setempat. Sesuai dengan Tri dharma perguruan Tinggi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian pada Masyarakat, mahasiswa dituntut untuk mempelajari ilmu-ilmu diluar jurusan atau prodi yang diambil. karena keterbatasan ilmu dibangku kuliah inilah yang membentuk berbagai kegiatan diluar tembok jurusan/prodi, kemudian inilah yang akan menimbulkan budaya sendiri untuk berkegiatan, berkarya dengan segala
keahlian atau potensi yang dimilikinya yang membentuk beragam bentuk
budaya kampus.
Tentunya budaya yang dimaksud disini adalah budaya yang mampu membentuk jati dirinya sebagai seorang Intelektual yang profesional pada bidangnya, dan juga cakap dalam memimpin, berinovasi, dan wawasan yang luas. untuk menuju kearah sana, maka Mahasiswa dituntut untuk menunjang Sof Skillnya yang bisa diperoleh dari kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler kampus seperti; dengan aktif di Unit-Unit Kegiatan Mahasiswa, BEM, DPM, HMJ, HMP ataupun organisasi-organisasi Ekstra Kampus.
Posisi
mahasiswa sebagai middle class
menyatakan peran mahasiswa untuk menjembatani antara pemerintah dengan rakyat.
Mahasiswa merupakan komunitas terpelajar yang atas segala kelebihan kapasitas
intelektualnya membuatnya memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat. Dengan
segala kemampuan berpikir kritisnya mahasiswa seharusnya dapat menjawab
kebutuhan praktis masyarakat berdasarkan realita yang ada.
Melihat dinamika kampus saat ini, sedikit demi sedikit budaya kampus sudah mulai bergeser dengan Mahasiswanya yang semakin apatis dengan lingkungan, budaya hedonisme yang kian merajalela, Mahasiswa hanya disibukkan dengan kegiatan perkuliahan semata, sehingga Mahasiswa yang seperti ini orientasi utamanya adalah untuk memudahkannya mencari pekerjaan apabila mereka sudah lulus kelak. Maka kita tidak heran apabila menemukan mahasiswa yang kurang bisa berinteraksi dengan masyarakatnya sendiri, apatis dengan lingkungan tempat tinggalnya. Energy Kapitalistik sangatlah kuat, sehingga membuat sebagian besar Mahasiswa tidak mampu membendungnya, bahkan diantara mereka banyak yang terseret derasnya arus kapitalisme yang sengaja dipelihara oleh pemerintah.
Untuk
menyelesaikan masalah ini, maka dibutuhkan adanya perbaikan orientasi keluarga
mahasiswa, sinergitas dan dukungan dari birokrasi kampus. Langkah-langkah yang bisa ditempuh antara lain, optimalisasi
kaderisasi untuk meningkatkan partisipasi aktif massa kampus, meningkatan daya
serap aspirasi dan advokasi dengan meningkatkan jumlah partisipasi dalam bidang
pelayanan mahasiswa, memberdayakan potensi massa kampus, baik minat, bakat
maupun keprofesian.
bener banget tuh gan , mampir juga diwarung kita ya tempat sablon gelas plastik bandung
ReplyDeletemakasih udah mampir :)
Delete