Catatan Hari Nusantara 2012 di Lombok NTB (1)
Hari Nusantara yang kita peringati setiap tanggal 13 Desember
ternyata memiliki sejarah yang panjang, bermula dari deklarasi Djuanda yang
dicetuskan pada tanggal 13 desember 1957 deklarasi yang menyatakan kepada dunia
bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam
kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Yang pada saat itu
wilayah territorial laut kita hanya 3 mil dari garis pantai yang mengelilingi
pulau-pulau kita, sehingga diantara pulau-pulau Indonesia terdapat laut bebas
(internasional), yang memisahkan pulau yang satu dengan pulau lainnya, dan ini
merupakan sebuah ancaman bagi persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa
Indonesia.
Maka kita patut bersyukur kepada Ir. H. Joeanda yang pada
saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dengan lantang memberanikan
diri untuk mendeklarasikan kepada dunia internasional bahwa laut Indonesia
adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi
satu kesatuan wilayah NKRI, yang pada awalnya wilayah negara
Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale
Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan
zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut
di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3
mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut
yang memisahkan pulau-pulau tersebut.
Deklarasi ini atau lebih dikenal dengan deklarasi Djoanda
tidak serta merta diterima oleh masyarakat Internasional bahkan ada beberapa
Negara yang sempat menentangnya , namun berkat perjuangan dan kegigigan para
pendahulu bangsa Indonesia, akhirnya pada tahun 1982 deklarasi ini dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi
hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of
The Sea/UNCLOS 1982). Selanjutnya delarasi ini dipertegas kembali dengan UU
Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah
negara kepulauan.
Kemudian pencanangan
Hari Nusantara yang diambil dari tanggal deklarasi Djuanda ini baru ditetapkan
pada masa Presiden KH.Abdurrahman Wahid yaitu pada tahun 1999 kemudian Penetapan
hari ini dipertegas oleh Presiden Megawati dengan menerbitkan Keputusan
Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara, sehingga tanggal 13
Desember resmi menjadi hari perayaan nasional (tidak libur).
Pantai Labuhan Haji Lombok Timur |
Tahun 2012 merupakan
suatu kebanggaan khusunya bagi pemerintah Lombok timur karena pada tahun ini dipercaya
sebagai tuan rumah untuk perayaan hari nusantara nasional, Walaupun hanya
dihadiri wakil presiden RI dan beberapa menteri
. Kedatangan pejabat pusat ke suatu daerah merupakan suatu berkah bagi
pemerintah daerah dan masyarakat setempat, karena beberapa hari sebelumnya
pemerintah mempersiapkan segala hal untuk menyambut sang tamu pejabat tinggi
Negara, mulai dari jalan-jalan raya yang akan dilewati akan direnovasi dengan
sebaik mungkin, sekolah-sekolah, selokan-selokan air, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya (terutama yang kasat mata)
semuanya diperbaharui dan diperindah.
Mungkin ini adalah
sebuah pencitraan yang dilakukan pemerintah setempat supaya tidak mendapatkan
kritikan dari atasan, sebuah “budaya” yang sudah turun menurun dari tingkat
pemerintahan atas sampai bawah, maka kita tidak heran setiap kali ada
kunjungan-kunjungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah akan disibukkan
dengan persiapan-persiapan yang dipoles dengan sedemikian rupa untuk
menghilangkan originalitas suatu daerah yang mungkin baru pertama menadapatkan
perhatian pemerintah setempat.
Peringatan Hari
Nusantara tahun 2012 ini dibuka oleh Sekretaris
Jenderal Dewan Kelautan Indonesia Dedy H Sutisna pada tanggal 13 Desember.
dan akan ditutup oleh wakil presiden RI
dengan puncak kegiatan yang bersamaan dengan HUT NTB yang ke-54, hari Nusantara
tahun ini mengangkat tema “Pendidikan dan Teknologi”. Sebelumnya
dari tanggal 13 desember sampai dengan tanggal 17 desember diadakan Pameran dan
Ekspo Nusantara diantaranya yaitu pagelaran seni budaya
sasak, dan pertandingan olahraga se-NTB.
Berikut ini
merupakan Pidato Lengkap Wakil Presiden RI saat memberikan sambutan pada
penutupan Hari Nusantara di labuhan Haji Lombok timur NTB :
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh.
Setiap tahun kita memperingati Hari
Nusantara, sebuah hari penting, yang menandai awal dari sebuah perjuangan
panjang untuk memantapkan kedaulatan negara kita. Hari ini kita sekali lagi
memperingati hari penting ini di Labuhan Haji, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Hari ini kita ingin mengingat kembali makna dari Hari Nusantara ini dan, yang
lebih penting lagi, hari ini kita ingin meneguhkan tekad kita untuk menuntaskan
perjuangan yang belum selesai.
Saudara-saudara sekalian,
Limapuluh lima tahun lalu, pada
tanggal 13 Desember 1957, Perdana Menteri Juanda, atas nama Pemerintah
Indonesia, mendeklarasikan kepada dunia bahwa seluruh perairan antar pulau di
tanah air adalah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita perlu
menyadari bahwa dalam suasana global waktu itu, deklarasi itu adalah suatu
langkah yang cerdas, strategis dan berani. Sebab ketika Indonesia
memproklamasikan diri pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum diakui
sebagai negara kepulauan. Pada waktu itu yang termasuk dalam kedaulatan kita
hanya 3 mil dari pantai setiap pulau kita. Ini berarti bahwa perairan antar
pulau di luar itu merupakan wilayah internasional, bukan wilayah kedaulatan
kita.
Sejarah mencatat bahwa pengakuan
dunia atas Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan memerlukan perjuangan
diplomasi panjang. Baru 25 tahun kemudian Indonesia bersama negara-negara
berkembang lain, mencapai sebuah tonggak kemajuan penting. Pada tahun 1982,
setelah pembahasan yang alot, akhirnya disepakati sebuah konvensi internasional
The Second United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS)yang
mengakui konsep negara kepulauan dan Indonesia adalah salah satunya. Setelah
itu masih memerlukan waktu 12 tahun lagi konvensi itu diratifikasi oleh
negara-negara terkait sehingga akhirnya resmi berlaku dan mengikat pada 1994.
Sekarang, 18 tahun kemudian,
perjuangan itu bagi kita belum selesai. Mengapa? Sebab konvensi itu sekedar
merupakan sebuah landasan hukum, suatu perangkat de jure. Suatu
perangkat yang teramat penting, memang. Tetapi kalau kita berbicara mengenai
kedaulatan de facto, maka diatas landasan de jure itu kita masih harus
membangun berbagai perangkat kelembagaan operasional yang menjamin bahwa
kedaulatan kita, hukum kita de facto dapat kita tegakkan secara nyata di
lapangan di seluruh wilayah kita.
Inilah, menurut hemat saya,
tantangan terbesar kita saat ini dan di tahun-tahun mendatang, yaitu
membangun perangkat pelaksanaan negara kepulauan itu. Saya harus mengatakan
bahwa pekerjaan rumah kita untuk menuntaskan kedaulatan de facto negara
kepulauan Nusantara ini masih banyak, bahkan sangat banyak. Coba kita
amati kejadian-kejadian di dunia akhir-akhir ini.
Kita melihat perkembangan di bidang
politik, keamanan dan ekonomi dunia sangat cair dan sangat cepat. Oleh karena
itu, kita sama sekali tidak bisa bersantai-santai. Kita tidak ingin didahului
dan kemudian terpojok dan terkaget-kaget oleh perkembangan masalah.
Kita harus menyelesaikan pekerjaan
rumah kita. Apa saja pekerjaan rumah itu? Tentu ada pakar dan pejabat yang jauh
lebih kompeten daripada saya untuk menjawab pertanyaan ini. Tetapi pada
kesempatan ini saya ingin menggarisbawahi beberapa hal yang saya pandang sangat
penting untuk menjadi perhatian kita bersama.
Pertama, kita harus benar-benar
yakin dan terus mengamankan posisi kita agar dari segi diplomasi internasional
tidak ada celah apapun yang dapat menjadi masalah bagi penegakan kedaulatan
NKRI. Kasus Sipadan-Ligitan dan masalah Ambalat harus menjadi peringatan dan
pelajaran berharga bagi kita. Sementara itu di kawasan yang dekat dengan kita,
di Laut Cina Selatan dan lebih ke Utara lagi, persengketaan perbatasan antar
negara makin meruncing. Oleh karena itu, posisi diplomasi kita harus
terus menerus kita uji agar tidak ada celah-celah lemahnya. Kita harus selalu
bersikap antisipatif dan, kalau perlu, mengambil langkah pre-emptif.
Kedua, kita harus tingkatkan
secepatnya efektifitas fungsi perangkat-perangkat pendukung penegakan
kedaulatan dan penegakan hukum di wilayah perairan kita secara nyata di tingkat
lapangan. Peningkatan peralatan dan kemampuan SDM sangat penting dan ini sudah
menjadi prioritas Pemerintah mulai dari sekarang dan di tahun-tahun mendatang.
Tapi semua itu memerlukan waktu. Sambil kita melakukan itu semua, kita tidak
boleh tinggal diam. Menurut saya masih ada ruang yang cukup besar, dengan
peralatan yang ada, untuk mendongkrak kinerja perangkat-perangkat yang ada di
lapangan. Ruang perbaikan ini adalah dibidang koordinasi.
Para hadirin sekalian,
Dari laporan yang saya terima dan
dari pengamatan berbagai pihak, tidak sedikit masalah yang timbul dan
pelanggaran yang tidak tertangani dengan baik karena adanya celah-celah lemah
dalam koordinasi antara instansi-instansi yang menangani penegakan hukum di
laut.
Pada peringatan Hari Nusantara tahun
lalu di Dumai, saya menyampaikan pesan saya agar instansi-instansi terkait
segera menyelesaikan masalah-masalah yang masih mengganjal mengenai koordinasi
antar instansi. Saya tentu ingin mendapatkan laporan mengenai kemajuannya.
Semakin lama kita biarkan,
kelemahan-kelemahan itu akan semakin berakar, semakin berkarakter sistemik dan
semakin sulit untuk dibenahi. Pelanggaran-pelanggaran akan semakin marak
dan semakin sulit untuk diatasi. Kita tidak ingin anak atau cucu kita nanti
pada suatu hari bangun dan menjumpai pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut
kita, de facto di lapangan, begitu parah dan negara tidak lagi dapat mengendalikannya.
Oleh karena itu, jangan kita melewati tipping point ini. Ego sektoral
harus kita buang jauh-jauh. Kita harus segera menyatukan langkah untuk
meningkatkan koordinasi antar instansi agar semakin efektif. Taruhannya terlalu
besar.
Terakhir, saya ingin mengulang apa
yang saya sampaikan dalam beberapa kesempatan lain, yaitu bahwa kedaulatan
politik hanya akan terjamin apabila ditopang oleh kedaulatan ekonomi. NKRI
sebagai suatu konsep kesatuan politik akan mantap apabila ditopang oleh adanya
suatu kesatuan ekonomi yang mantap. Kesatuan ekonomi yang mantap mensyaratkan
bahwa ekonomi di daerah-daerah harus saling terkait dan terjalin satu sama lain
dan membentuk suatu ekonomi nasional yang utuh. Proses alamiah tidak menjamin
ekonomi daerah-daerah akan mengarah pada integrasi ekonomi nasional. Oleh
karena itu harus ada upaya khusus yang dengan sadar kita lakukan secara
konsisten, sistematis dan terus menerus untuk menyambungkan setiap daerah,
setiap bagian dari wilayah NKRI ini, sehingga menyatu menjadi suatu sistem
ekonomi nasional yang solid.
Dan karena negara kita adalah negara
kepulauan, pembangunan infrastruktur transportasi antar pulau harus menjadi
prioritas utama. Banyak sekali pekerjaan rumah yang harus kita lakukan untuk
membangun sistem logistik nasional yang menopang dan mengintegrasikan suatu
perekonomian nasional yang tangguh.
Para hadirin,
Disini saya ingin menyebut satu
proyek kongkrit yang perannya strategis untuk menurunkan biaya logistik
terutama bagi kawasan Indonesia bagian Timur, sehingga disparitas harga
barang-barang yang terlalu menyolok sekarang ini dapat dihilangkan. Sebuah
proyek yang disebut Pendulum Nusantara sedang digarap oleh Kementerian
Perhubungan bersama Kementerian BUMN, dimaksudkan untuk menurunkan biaya
logistik tersebut dengan mengoptimalkan biaya dan volume yang diangkut antara
kawasan Timur dan kawasan Barat Indonesia. Ini adalah proyek yang dampaknya
luas bagi penyatuan ekonomi nasional kita. Saya minta proyek ini segera
direalisasikan. Jangan ada penundaan.
Saudara-saudara sekalian,
Demikianlah sambutan saya.
Penghargaan saya sampaikan kepada seluruh instansi penyelenggara peringatan
ini, termasuk kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat
serta seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat yang telah menjadi tuan rumah dari
Peringatan Hari Nusantara 2012 ini. Kepada seluruh penerima penghargaan
Peringatan Hari Nusantara 2012, saya sampaikan selamat. Terus tingkatkan
prestasi anda semua di tahun-tahun mendatang.
Selamat bekerja.
Terimakasih.
Wassalamualaikum
Warrahmatulahiwabrrakatuh.
Wakil Presiden Republik Indonesia
Boediono
______________________________
Referensi :
www.wikipedia.org
www.wapresri.go.id
www.wikipedia.org
www.wapresri.go.id
0 comments:
Terima kasih atas komentar anda