PROGRAM KREATIVITAS 2011
A. JUDUL
Pemanfaatan kotoran sapi untuk genset listrik biogas, penerangan, dan keperluan rumah tangga. Menuju Desa Toyomerto
mandiri energi
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Krisis energi yang terjadi di dunia dewasa ini sangat berdampak
buruk kepada kehidupan masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat golongan menengah ke bawah. Salah satu jenis energi yang
sering dibutuhkan masyarakat adalah jenis energi minyak yaitu minyak tanah dan
premium. Khususnya jenis energi minyak tanah yang biasanya untuk memasak ibu-ibu
dan warung-warung kecil akhir-akhir ini mulai sulit didapatkan dan harganya
sangat mahal, juga karena adanya kebijakan pemerintah untuk mengganti dengan
energi gas (LPG). Sehingga program
ini juga akan bisa membantu pemerintah daerah didalam mensosialisasikan
pemakain LPG. Mayoritas masyarakat yang berada di Desa Toyomerto biasanya menggunakan energi konvensional yaitu
“kayu bakar” karena letak geografis
Desa Toyomerto terletak di kaki pegunungan Panderman.Sehingga masyarakat setempat pada umumnya sering
menebang pohon sebagai kebutuhan memasak sehari-hari,
Tentunya hal ini berdampak buruk terhadap keseimbangan lingkungan hidup yang
mulai dibangun dengan cara program penghijauan. Apabila hal ini tidak
dikendalikan dengan baik atau tidak diberikan jalan keluar yang bijaksana maka dalam waktu yang tidak lama lagi gunung dan
hutan yang mulai tumbuh akan gundul kembali dan tentunya bencana alam akan
semakin tidak terkendali.
Begitu pula permintaan
kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia dari tahun ketahun semakin meningkat,
menyebabkan harga minyak melambung. Pemerintah berencana menaikkan lagi harga
minyak untuk mengurangi subsidi yang harus ditanggung oleh APBN. Yang menjadi pertanyaan adalah
jika BBM mahal, apakah kita tidak bisa hidup tanpa menggunakan bahan bakar
minyak tersebut. Ternyata tidak demikian. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan
bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Teknologi biogas sebenarnya bukan sesuatu hal yang baru. Berbagai
negara telah mengaplikasikan teknologi ini sejak puluhan tahun yang lalu
seperti petani di Inggris, Rusia dan Amerika serikat.
Berdasarkan hal-hal
tersebut diatas, maka perlu adanya alternatif jalan keluar yaitu menggunakan
energi dari “ Biogas Kotoran sapi “. Jika kita menggantungkan terus pada Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas
sebagai energi utama tanpa mencari alternatif lain maka beban hidup akan semakin berat
terutama masyarakat kecil pedesaan padahal ada alternatif yang mudah dengan
membuat biogas dari kotoran ternak. Prinsip pembuatan biogas adalah adanya
dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk
menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki
sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas. Proses
dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri
metan. Sehingga akhirnya bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan bahkan bisa dimanfaatkan sebagai
energi listrik khususnya dalam bidang penerangan. Melalui proses instalasi
genset biogas.yang dapat mengurangi bahan bakar pada genset,sehingga genset
pembangkit listrik yang tadinya 100 persen menggunakan solar, kini cukup dengan
menggunakan 30 persen solar saja, karena 70 persennya bisa digantikan dengan
biogas, sehingga hemat 70 persen solar. Genset dual fuel atau berbahan bakar ganda berkapasitas 10 KWH itu bisa
menghasilkan daya listrik sebesar 2.000 watt, di mana untuk satu kWh konsumsi
listrik memerlukan 0,03 m3 biogas (Satu m3 biogas sama dengan 0,8 liter
solar/premium.
C. PERUMUSAN MASALAH
Uraian
di atas sudah jelas memberikan gambaran tentang permasalahan yang ada,
yaitu :
§
Bagaimana Biogas sebagai energi pengganti kayubakar, dan minyak tanah?
§
Bagaimana implementasi kotoran
sapi menjadi biogas untuk keperluan
memasak dan penerangan listrik?
§
Bagaimana untuk memberikan pengetahuan dan
kesadaran kepada
masyarakat akan keharusan sebagai manusia untuk menjaga lingkungan
alam sekitar?
§
Bagaimana Potensi energi baru terbarukan khususnya
biogas
dengan menggunakan kotoran sapi perah di desa
Toyomerto Kota Batu
yang kaitannya terhadap sumber
energi listrik?
Melalui program dari usulan kegiatan ini, diharapkan dapat
memberikan alternatif solusi dari permasalahan di atas.
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan
dari kegiatan yang diusulkan adalah untuk membantu pemecahan masalah dalam hal
:
- Penyediaan energi bahan bakar yang mudah didapat dan
murah,serta ramah lingkungan.
- Kerusakan lingkungan akibat penebangan pohon-pohon
yang dijadikan bahan bakar kayu.
Disamping itu, program kegiatan ini dapat membantu mensosialisasikan
penggunaan biogas kootoran sapi sehingga semakin banyak masyarakat yang beralih biogas.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Desain/Model instalasi biogas untuk sistem kelistrikan dan
pengunaan dalam rumah tangga
F. KEGUNAAN
Dari kegiatan yang
diusulkan ini akan didapatkan manfaat
dan kegunaan antara lain :
1. Adanya kemudahan dalam
penyediaan energi.
Melalui
program ini, dengan adanya
pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas masyarakat setempat akan lebih mudah
memperolehnya karena proses instalasi biogas berada di Desa setempat,dan tidak
perlu turun ke bawah lereng pegunungan untuk mendapatkan bahan bakar.
2. Adanya keuntungan
ekonomi yang lebih besar.
Melalui program ini, pengeluaran
biaya untuk membeli energi bahan bakar yang biasanya untuk menghidupkan genset bisa
ditekan sampai 3x lebih ekonomis, dan
1m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di
samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah
tentu mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil pula.dan jugadapat
dimanfaatkan sebagai pupuk labu siam yang ditanam sekitar tempat peternakan
yang dapat meningkatkan nilai jual.
3. Dapat mempopulerkan biogas
di masyarakat.
Melalui program
ini, penggunaan Biogas sebagai pengganti Kayu
bakar, minyak tanah,dan solar memberikan nilai tambah pada pada petani labu siam dan menjadikan Desa Toyomerto
terang benderang.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Masyarakat
sasaran untuk program yang diusulkan ini adalah :
1. Peternak sapi perah dan petani labu
siam.
Dengan letak geografis Desa Toyomerto
yang terletak di daerah kaki pegunungan Panderman peternakan dan bertani
sayuran sangatlah berpotensi untuk dikembangkan oleh masyarakat setempat.sehinnga semua masyarakat
yang terletak di kaki gunung ini hanya memanfaatkan kedua hal diatas untuk
mencukupi kehidupan mereka,akan tetapi betapa ruginya potensi alam yang tidak
termanfaatkan sehinnga mengakibatkan sia-sia karena kurangnya ilmu pengetahuan.seperti
belum tersosialisasinya secara menyeluruh pemanfaatan kotoran sapi,yang selama
ini di mindset kita itu merupakan hanya sebuah kotoran yang tidak bermanfaat
sama sekali. Disamping itu penggunaan kayu sebagai
bahan bakar haruslah dihindari atau ditekan sekecil mungkin, karena berdampak
pada penebangan atau penggundulan hutan ataupun kebun-kebun kayu sehingga
membahayakan keseimbangan lingkungan.
2. Masyarakat luas yang masih menggunakan minyak tanah dan
bahan
bakar kayu.
Di daerah Toyomerto masyarakatnya
juga masih banyak yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar sehari-hari.
Permasalahan yang timbul adalah jumlah kayu yang sangat terbatas sehingga sulit
ketersediaanya secara kontinyu. Untuk jangka panjang pastilah berdampak pada penebangan pohon-pohon
yang tidak terkendali dan akhirnya membahayakan lingkungan.
H. METODE PELAKSANAAN
Program utama
dari kegiatan yang diusulkan ini adalah
Implementasi Biogas kotoran sapi Pada masyarakat Desa Toyomerto.
Pelaksanaan program yang diusulkan akan mengikuti tahap-tahap berikut ini ,
yaitu :
1. Persiapan, dalam persiapan ini akan dilakukan koordinasi dengan dosen
pendamping tentang jadwal pelaksanaan,
menyamakan presepsi tentang gambaran awal rancangan sistim yang akan dibuat dan
sarana yang akan diperlukan.
2. Studi literatur, tahap ini akan
dilakukan dengan jalan studi melalui literatur, internet, survey lapangan dan
diskusi-diskusi.
3. Pelestarian Digester biogas dan Penyediaan Genset serta peralatan pendukung, tahap ini merupakan penyediaan digester,dan genset, bisa
dengan cara dibuat kolektif oleh
masyarakat dan dengan bantuan mahasiswa.
4. Sosialisasi dan Uji
Coba Digester biogas dan instalasi genset, pada tahap ini dilakukan sosialisasi/penyuluhan dan sekaligus
dilakukan demontrasi penggunaan digester
biogas dan genset kepada masyarakat setempat
5. Implementasi Biogas, pada tahap ini dilakukan penerapan penggunaan biogas untuk keperluan rumah tangga dan penerangan
listrik pada masyarakat sasaran
dan didampingi oleh mahasiswa sehingga bisa mengatasi
apabila ada hal-hal yang masih belum dipahami oleh pengguna.
7. Laporan akhir,
Tahap
penyusunan laporan akhir adalah merupakan laporan seluruh dari kegiatan program
yang diusulkan dalam proposal ini.
Untuk
lebih jelasnya, bentuk kegiatan yang diusulkan adalah seperti diagram alir
berikut :
I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan direncanakan
seperti tabebel berikut ini :
No
|
Kegiatan
|
Bulan
ke I
|
Bulan
ke II
|
Bulan
ke III
|
Bulan
ke IV
|
Bulan
ke V
|
Bulan
ke VI
|
0
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Studi Literatur
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pemeliharaan Digester
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Penyediaan Genset
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Sosialisasi & uji coba
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Implementasi
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Laporan Akhir
|
|
|
|
|
|
|
J. RANCANGAN BIAYA
Biaya yang diusulkan :
No
|
Uraian
|
Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Bahan
habis pakai :
|
|
|
|
1. Semen
|
5 sak
|
Rp. 250.000.,-
|
|
2. Pasir
|
1 kubik
|
Rp. 100.000.,-
|
|
3. Baja Beton 6 mm
|
5 lonjor
|
Rp. 250.000.,-
|
|
4. Bata
|
20 meter
|
Rp. 100.000,-
|
|
5.Pipa Pralon
|
15 meter
|
Rp. 200.000,-
|
|
6. Cat dan lain-lain
|
5 liter
|
Rp. 250.000.,-
|
|
Sub
Total
|
RP. 1.150.000,-
|
|
2
|
Peralatan
penunjang
|
|
|
|
1.Genset listrik biogas
|
1 unit
|
Rp. 4.000.000.,-
|
|
2.kabel listrik
|
15 meter
|
Rp. 50.000,-
|
|
3. kran gas
|
3 buah
|
Rp. 50.000,-
|
|
3. Tabung gas plastik
|
1 buah
|
Rp. 300.000,-
|
|
4. Biaya internet
|
|
Rp. 100.000.,-
|
|
5. Biaya Foto copy
|
|
Rp. 300.000.,-
|
|
6. Biaya pemotongan
|
|
Rp. 250.000.,-
|
|
7. Biaya pengelasan
|
|
Rp. 400.000.,-
|
|
Sub Total
|
RP. 5.450.000,-
|
|
3
|
Perjalanan
|
|
|
|
1. Perjalanan
|
|
Rp.
1. 000.000.,-
|
|
Sub Total
|
RP. 1.000.000,-
|
|
4
|
Lain-lain
|
|
|
|
1. Pembuatan proposal
|
|
Rp. 100.000.,-
|
|
2. Pembuatan laporan akhir
|
|
Rp. 500.000.,-
|
|
3. Dukumentasi
|
|
Rp. 300.000.,-
|
|
4. Konsumsi & sosialisasi
|
|
Rp. 1.350.000,-
|
|
5. Telpon
|
|
Rp. 150.000,-
|
|
Sub Total
|
RP. 2.400.000,-
|
|
|
Total
|
Pr. 10.000.000,-
|
|
|
Terbilang : Sepuluh Juta Rupiah
|
0 comments:
Terima kasih atas komentar anda