Obsesi Menjadi Mahasiswa

2:54 PM 0 Comments



Ilustrasi | Hedonisasi

Bagi Siswa/Siswi SMA yang akan menghadapi SNMPTN atau seleksi masuk perguruan tinggi, pasti membayangkan bagaimana rasanya sebagai seorang Mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi, apalagi menjadi Mahasiswa di perguruan tinggi terkenal dan terpavorit. Dari tahun ketahun minat untuk memasuki perguruan tinggi meningkat, ini membuktikan bahwa masyarakat sudah sadar akan pentingnya ilmu,  Ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat urgent dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu Rasululloh pun mewjibkan ummatnya untuk menuntut ilmu “Menuntut Ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimah” (Hadits) dan didalam hadits lainnya beliau bersabda : “Tuntutlah ilmu dari buain hingga memasuki liang lahad” (Hadits). Yang artinya Pendidikan seumur hidup Long life education. 

Bagi mereka yang memasuki perguruan tinggi memiliki berbagai macam obsesi. Obsesi mencari ilmu pengetahuan, bisa jadi adalah alasan yang sudah usang. Alasan utama bagi sebagian besar dari mereka  adalah untuk memudahkan mencari pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka pekerjaan akan lebih mudah didapatkan dan memiliki posisi yang berbeda dengan orang yang tidak mendaptkan ijazah perguruan tinggi, sehingga muncullah sosok mahasiswa-mahasiswa yang kuliah oriented, apatis terhadap lingkungan sekitar, yang berkutat pada tugas-tugas kelas yang menumpuk, aktivitas mahasiswa seprti ini adalah kuliah pulang-kuliah pulang, alias Mahasiswa Kupu-Kupu.  

Di tengah-tengah iklim kapilatistik ini, Obsesi Siswa menjadi Mahasiswa sedikit bergeser ke kehidupan Mahasiswa seperti yang kebanyakan ditampilkan di media, yang mendefinisikan Mahasiswa sebagai; Gaya hidup kaum muda yang dicirikan sebagai kaum yang bergaya hidup berbeda dari yang lainnya, yang dicirikan dengan kemampuannya mengkonsumsi produk dan gaya 'yang katanya' kehidupan yang modern, kehidupan bebas karena jauh dari orang tua (terutama mahasiswa kost-kost an), dari sinilah muncul sosok Mahasiswa Hedonis dan Apatis. Tanpa disadari, Mahasiswa saat ini telah dijadikan sebagai pasar oleh para ‘penyembah’ kapitalisme. Kenapa tidak; tatkala Definisi mahasiswa sudah bergeser dari makna awalnya sebagai kaum intelektual, pembela rakyat, aktivis perubahan, terkikis karena pencitraan yang buruk terhadap mahasiswa yang dibuat oleh power kapitalis (terutama media-media), dimana didalamnya Mahasiswa diangkat dalam kisah sinetron , yang aktivitasnya penuh dengan percintaan, dengan gaya hidup yang menonjolkan tampilan fisik, terndy-trendyan, dan gaul-gaulan. Sehingga terciptalah stigma pada diri masyarakat bahwa Mahasiswa itu adalah mereka yang yang dengan bersuka ria menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, kampus adalah ajang terendi-trendian. 

Oleh Kapitalis, membuat masyarakat lupa akan potensi besar yang dimiliki Mahasiswa, yang memiliki peran besar dalam sejarah bangsa Indonesia. TV dan media-media yang menjadi kepanjangan kapitalis tampaknya menyembunyikan posisi dan peran Mahasiswa,  dan bahkan menjadikan Mahasiswa atau kampus sebagai pasar yang cukup menggiurkan sebagai sasaran empuk bagi produk produk kapitalistik. Maka tidak heran disekililing kampus akan terlihat ruko-ruko, mall, apartement, tempat-tempat hiburan malam, tumbuh dengan suburnya tanpa memperhatikan estetika tat ruang bangunan. Pemerintah pun terkesan  sangat mudah memberikan izin kepada pemodal ; (yang penting pemasukan lancar). 

Sungguh ironis, yang sering ditayangkan oleh media justru “Anarkistis” Mahasiswa yang terkesan sengaja dibesar-besarkan, yang tiada lain tujuannya adalah untuk untuk kepentingan kapitalis. Oleh masyarakat, seakan-akan itulah Mahasiswa saat ini yang jauh dari khittahnya sebagai pelindung rakyat, bisa dikatakan Media sangat jarang menampilkan prestasi-prestasi Mahasiswa di segala bidang yang akan bisa menginspirasi pemuda-pemudi Indonesia, sehingga yang dihasilkan oleh media sebagai perpanjangan tangan Kapitalis adalah generasi pemalas, generasi galau, generasi muda yang jauh dari rasa optimis.

#Efek dari baca Buku. "Dari Demonstrasi Hingga Seks Bebas"

@ Sekretariat LDK Unmer

0 comments:

Terima kasih atas komentar anda