Hari Pertama Sarasehan ADK Nasional di UGM
Jum’at
28 Oktober 2011, Pukul 7.30 Peserta Sernas berkumpul di Halaman BPKB menunggu
Bus jemputan untuk mengikuti Acara Sarnas di Gedung Purna Budaya UGM, dengan
menggunakan sekitar 6 Bus umum yang sudah dicarter ratusan peserta ikhwan menuju
ke tempat acara yang memakan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di UGM.
Sesampainya
kita di Purna Budaya kita langsung absensi dan registrasi bagi yang belum
registrasi, kesibukan panitia dari ikhwan dan akhwat Jamaah Shalahuddin pun
terlihat dengan kesibukannya mondar mandir untuk memberikan sambutan di pintu
gerbang Purna budaya,dan ada juga yang masih sibuk dengan mengabsensi peserta
yang jumlahnya hampir seribuan, dan belum lagi yang mengurus registrasi dan
administrasi.
Hari
pertama di Acara “Sarasehan Nasional Aktivis Dakwah Kampus Indonesia” ini
sungguh sangatlah menarik bagi saya, karena yang akan tampil sebagai pembicara
adalah tokoh-tokoh nasional, apalagi yang menjadi pembicaranya adalah bapak
reformasi Indonesia yaitu Prof. Amien Rais yang terkenal dengan kritikan-kritikannya
yang tajam pada pemerintah,selain menjadi tokoh politik beliau juga seorang
alim ulama dan pernah memimpin salah satu ormas islam terbesar di Nusantara
yaitu Muhammadiyah.
Saat
itu Purna Budaya UGM dipadati oleh aktivis dakwah kampus dari berbagai daerah
dari ujung barat hingga ujung timur indonesia. yang mana Kegiatan ini sebagai
salah satu sarana untuk menyatukan visi dalam kebersamaaan dan berupaya
berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan umat saat ini. Acara ini
diharapkan mampu membangun karakter pemuda Indonesia yang lebih baik.
Acara
dibuka oleh MC sekitar pukul 09.00. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat
suci Al-Qur’an. Setelah tilawah, peserta dipersilahkan untuk berdiri dan
menyanyikan lagu Indonesia raya.
Sambutan
pertama dari ketua panitia Sarasehan Nasional, Candra Nunus mahasiswa
Kedokteran Hewan UGM angkatan 2010. Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua JS
1432 H, Akhmad Arwyn Imamur Rozi, mahasiswa Teknik Nuklir UGM angkatan 2008.
Kemudian, kata sambutan dari koordinator pusat komunikasi nasional (PUSKOMNAS)
FSLDKN, Achmad Rochfi’i. Mahasiswa UNILA tersebut memproklamirkan “Sumpah
Aktivis Dakwah Kampus Indonesia” yang diikuti oleh para peserta.
“Kami
Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air penuh
kemakmuran. Kami Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, mengaku berbangsa satu,
bangsa tanpa kebodohan. Kami Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa tanpa kekerasan.”
M.
Mansyur Romi, pembina JS UGM mengatakan dalam sambutannya, bahwa pada masa
lampau kegiatan seperti ini adalah mimpi, namun sekarang telah menjadi
kenyataan. Tiga pertanyaan penting pun dilontarkan oleh Direktur Kemahasiswaan
UGM, Drs. Haryanto,M.Si.,ketika memberikan sambutan,yaitu apakah dakwah kampus
ini telah tergarap dengan baik atau belum? Apakah dakwah kampus ini sudah mampu
menunjukkan rahmatan lil ‘alami n? Kok bisa Aktivis dakwah di kampus etikanya
mulai hilang?
Stadium
General yang pertama di isi Prof. Dr. Amien Rais, M.A. walupun usia sudah terbilang cukup tua, beliau menyampaikan orasinya dengan penuh semangat layaknya seorang komandan perang ditengah-tengah prajuritnya,dengan suara lantang beliau memotivasi mahasiswa untuk selalu berjuang untuk negeri demi tercapainya cita-cita bangsa. Beliau menyampaikan
bahwa akar permasalahan umat islam Indonesia saat ini adalah kita masih “at
home”( kerasan) hidup terhina.
Padahal kondisi umat Islam Indonesia saat ini tengah terpuruk karena pencurian besar-besaran akan sumber daya alam barat. Beliau juga menyampaikan tentang persatuan “UII” (Umat Islam Indonesia) yang dianalogikan seperti sebuah orkestra musik, sesungguhnya jika umat islam Indonesia, para tokohnya bisa bekerjasama sebagaimana para musisi dalam harmonisasi orkestra, dimana setiap musisi memliki peran masing-masing sesuai dengan kompetensi yang dimiliki maka persatuan umat muslim pun akan mudah terwujud. Closing Statement yang beliau sampaikan, “Everything will depend on your hand. If you think there is problems in your country, please organizing yourself, mobilizing your self.”
selanjutnya setelah stadium general diisi dengan berbagai materi saat ini sangat-sangat diperlukan oleh aktivis dakwah, dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional seperti jubir HTI, anggota DPR RI, dan salah satu dari birokrasi kampus UGM. di akhir acara (sekitar Pkl. 22.00) pada hari pertama peserta disuguhi dengan pentas budaya dengan menghadirkan orkestra dari ISI (Institut Seni Indonesia), Sanggar Shalahuddin, Tari Saman dari FIB UGM. Sembari menikmati pentas budaya, para peserta juga disuguhi dengan angkringan yang telah tersedia. Sungguh luar biasa ilmu yang didapatkan pada hari pertama walaupun tanpa adanya istirahat (kecuali makan shalat) rasanya puas mendapatkan pengalaman dan ilmu yang tidak ternilai harganya. setelah acara selesai peserta dikembalikan lagi ke tempat penginapan dengan menggunakan Bus yang telah disediakan panitia. selanjutnya istirahat dan go to bed mempersiapakan tenaga dan pikiran untuk agenda keesokan harinya.
Foto-Foto Pentas Budaya :
Lanjut ke Hari kedua Sarnas ADK Nasional
Tulisan Referensi : fimadani.com
Padahal kondisi umat Islam Indonesia saat ini tengah terpuruk karena pencurian besar-besaran akan sumber daya alam barat. Beliau juga menyampaikan tentang persatuan “UII” (Umat Islam Indonesia) yang dianalogikan seperti sebuah orkestra musik, sesungguhnya jika umat islam Indonesia, para tokohnya bisa bekerjasama sebagaimana para musisi dalam harmonisasi orkestra, dimana setiap musisi memliki peran masing-masing sesuai dengan kompetensi yang dimiliki maka persatuan umat muslim pun akan mudah terwujud. Closing Statement yang beliau sampaikan, “Everything will depend on your hand. If you think there is problems in your country, please organizing yourself, mobilizing your self.”
selanjutnya setelah stadium general diisi dengan berbagai materi saat ini sangat-sangat diperlukan oleh aktivis dakwah, dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional seperti jubir HTI, anggota DPR RI, dan salah satu dari birokrasi kampus UGM. di akhir acara (sekitar Pkl. 22.00) pada hari pertama peserta disuguhi dengan pentas budaya dengan menghadirkan orkestra dari ISI (Institut Seni Indonesia), Sanggar Shalahuddin, Tari Saman dari FIB UGM. Sembari menikmati pentas budaya, para peserta juga disuguhi dengan angkringan yang telah tersedia. Sungguh luar biasa ilmu yang didapatkan pada hari pertama walaupun tanpa adanya istirahat (kecuali makan shalat) rasanya puas mendapatkan pengalaman dan ilmu yang tidak ternilai harganya. setelah acara selesai peserta dikembalikan lagi ke tempat penginapan dengan menggunakan Bus yang telah disediakan panitia. selanjutnya istirahat dan go to bed mempersiapakan tenaga dan pikiran untuk agenda keesokan harinya.
Foto-Foto Pentas Budaya :
Penonton Orkestra |
Orkestra ISI |
Penampilan Drama |
Tari Saman |
Lanjut ke Hari kedua Sarnas ADK Nasional
Tulisan Referensi : fimadani.com
0 comments:
Terima kasih atas komentar anda