Butanya Cinta

10:18 PM , 0 Comments


“ The Love is Blind” atau dengan kata lainnya Cinta itu Buta, memang tidak bisa dipungkiri kebenaran dari kata mutiara yang sudah familiar di telinga para remaja tersebut. Dengan Cinta orang bisa berbuat kebaikan, dengan cinta orang bisa terjerumus ke dalam jurang kejahatan bahkan maksiat menurut kacamata agama.
Yang saya maksud cinta disini adalah cinta menurut versi  kalangan remaja. Cinta dikalangan remaja sangat identik dengan maksiat apapun itu alasannya, berbicara tentang Cinta berarti kita berbicara tentang Pacaran antar lawan jenis laki-laki dan perempuan, marilah sejenak kita mereview ingatan kita tentang bagaimana pacaran pada masa lalu, pacaran pada zaman dahulu sangat jauh berbeda dengan pacaran yang terjadi pada zaman sekarang, dulunya pacaran hanyalah sebatas mengungkapkan kata cinta pada seorang perempuan yang dicintai, dan kalaulah ketemu hanyalah sebatas ketemu dirumah  orang tua si cewek itupun dengan ditemani oleh orang tua(biasanya ibu) si cewek dan kalau tidak ditemani oleh orang tua, komunikasinya hanya lewat belakang tabir karena pacaran dulu masih memiliki rasa malu untuk bertemu sang kekasih.
Dengan perkembangan teknologi Informasi membuat budaya malu itu tergusur dengan sendirinya, remaja sepertinya belum siap dengan ujian teknologi yang sedemikian maju dengan pesatnya, tayangan di media-media televisi dan internet  dengan berbagai suguhan yang menarik tanpa ada sensor dari Pemerintah, mulai dari tayangan yang baik-baik hingga ke tayangan yang super buruk semuanya bisa didapatkan di internet. Sehingga dengan tayangan-tayangan tanpa sensor itu seakan-akan mensosialisasikan berbagai budaya yang sebagian besarnya bertentangan dengan budaya dan agama yang ada di Indonesia, katakanlah budaya barat, budaya barat sebagian besar berisi budaya-budaya yang jauh berbeda dari budaya masyarakat Indonesia. Sehingga tanpa disadari kalangan remaja menyerap budaya-budaya itu dan diterapkan dikehidupannya sehari-hari mulai dari buday kissing, cepika cepiki, dansa, dugem, sex diluar nikah, saling pelukan dengan lawan jenis, pakaian wanita yang serba terbuka dan lain sebagaianya.
Budaya pacaran dengan tidak memperhatikan etika kultur ketimuran tidak lepas dari peran media, baik lokal, nasional maupun internasional. Ini merupakan permasalahan serius yang harus diperhatiakan oleh orang tua dan khususnya pemerintah.
Terkadang dengan cinta seseorang  bisa terdorong untuk berbuat kebaikan, akan tetapi itu sangat jarang terjadi, tergantung bagaimana seseorang itu memilih pasangan untuk dijadikan sebagai kekasih, kalau memilih pasangan cowok yang berantakan, amburadul, mabuk-mabukan, bajingan, biasanya si cewek juga akan terperangkap dengan cintanya dan akan mengikuti tindak tanduk perbuatan cowoknya.tapi tidak jarang si cewek juga bisa menyadarkan cowoknya untuk segera bertaubat dan berbuat kebaikan.

Bersambung....



0 comments:

Terima kasih atas komentar anda