Logika Terbalik 1

9:24 PM 0 Comments


Semenjak naiknya Jokowi sebagai presiden, huru hara di Republik ini tak kunjung terlihat endingnya. Mulai dari munculnya simbol" PKI hingga saat ini buntut dari ucapan Ahok itu, akan terus berjalan entah kapan berakhirnya, Ahok memiliki efek negatif yang cukup besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,sehingga muncul secara tiba" sekelompok orang yang menganggap dirinya paling pancasilais bertebaran dijalan hingga larut malam (melanggar UU), bersama dengan itu si "pancasilais" ini menggeruduk bandara untuk menangkap tamu yang memang diundang oleh Gubernur setempat. Sebelumnya, Kejadian serupa juga dialami oleh orang yg menganggap dirinya dari kelompok pembebasan , mereka juga diusir dan dibubarkan oleh rekan seimannya.
Hingga hari ini muncul istilah persekusi, istilah yang baru ditelinga saya. Seorang anak ditangkap akibat tulisan provokatifnya di medsos, anak ingusan yang ikut"an itu diadili oleh sekelompok oknum dari atribut putih, hal yang sama juga dialami oleh seorang dokter di sumatera.
Toleransi. Sudah kita pelajari dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, namun toleransi saat ini sepertinya sudah mengalami pergeseran makna. Seperti halnya menyinggung agama lain yang dia sendiri tidak faham, si pelaku dielu-elukan oleh kelompoknya dan menganggap kelompok yang tersinggung tidak toleransi/intoleran dan tidak pancasilais . Logikanya kemana?
Sebenarnya PERSEKUSI itu untuk siapa? Apakah hanya untuk golongan tertentu?
Yang satu ditindak, yang lain dibiarkan, Apakah itu keadilan ?
Toleransi itu seperti apa? Apakah menyinggung agama lain disebut toleransi? Dan yang tersinggung disebut Intoleransi ?
Hal-hal inilah yang menyebabkan logika terbalik, mestinya kedudukan itu dimanfaatkan untuk keadilan bukan sebaliknya. Keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia ! Tanpa pandang bulu, baik bulunya presiden,Agamawan,atau apapun itu.

Sumber Gambar : Kompasiana aufa ubaidillah

0 comments:

Terima kasih atas komentar anda