OSPEK
Rangkaian OSPEK (Training Motivasi) |
OSPEK (Orientasi Pengenalan Kampus), OKAPS (Orientasi Kegiatanan Akademik dan Pengenalan Program Studi, P2K,P3K atau apapun namanya merupakan sebuah agenda tahunan yang diadakan oleh setiap kampus di Indonesia setiap permulaan datangnya Mahasiswa baru dengan mengangkat tema tertentu, dan yang pelaksananya dilimpahkan secara penuh kepada Organisasi-Organisasi tingkat Fakultas dan bahkan tingkat Universitas semisal Badan Eksekutif dan Dewan Perwakilan Mahasiswa sebagai pengawas yang mengawasi keberlangsungan agenda OSPEK dari awal sampai akhir.
Teman-teman Aktivis tentunya tidak asing dengan dua “peraturan ospek” yaitu yang pertama bahwa senior selalu benar dan jika senior salah maka kembali ke peraturan nomor satu.
Lelucon tersebut mungkin memang tidak benar-benar digunakan secara
eksplisit dalam praktik perploncoan atau “ospek”. Tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam kenyataannya, konsep tadi telah tertanam kuat
dalam alam bawah sadar para mahasiswa baru yang mau tidak mau telah
menyiapkan diri untuk menghadapi “ospek”. Maka tanpa tujuan yang jelas
dari para konseptor “ospek”, kegiatan rutin tahunan tersebut hanya dan
selalu akan berakhir pada “dendam” mahasiswa baru dan munculnya
bibit-bibit senior yang benar dan akan selalu benar. sehingga akan mengakibatkan prilaku balas dendam dengan MABA-MABA selanjutnya yang akan datang.
Hiburan di Akhir OSPEK |
Kegiatan OSPEK yang kental dengan militeristik, dengan kekerasan sudah saatnya berubah wujud kearah yang lebih mengedepankan intelektualitas, kekeluargaan dan mengedepankan sikap yang harmonis antara senior dan junior, karena OSPEK merupakan masa-masa transisi Siswa untuk menjadikannya menjadi Mahasiswa.
Salah satu cara efisien yang dapat ditempuh adalah dengan merumuskan dan
mendefiniskan kembali kegiatan ospek yang berlaku di kalangan
mahasiswa. Pihak kampus, sudah selayaknya memegang kewajiban penuh untuk
melakukan monitoring dan pengawasan dalam proses ospek. Selain
itu, pihak kampus dan mahasiswa bisa duduk bersama untuk menyusun
konsep pelaksanaan ospek yang bertujuan untuk mendinamiskan beragam
kegiatan postif dan membangun di dalamnya. Kegiatan-kegiatan yang
sifatnya militeristik dengan menggunakan kekerasan fisik sudah
sepatutnya dirombak dan digantikan oleh kegiatan yang lebih
mengedepankan skill dan intelektual. Dengan begitu, diharapkan
akan tercipta kondisi ospek yang lebih berkarakter positif dan membangun
untuk mempersiapkan para mahasiswa sebagai generasi-generasi muda yang
tidak hanya memiliki sifat dan akhlak yang terpuji. Tetapi juga, sebagai
batu loncatan para mahasiswa baru untuk bersikap lebih dewasa dalam
bertindak sebelum memasuki kehidupan kampus.
0 comments:
Terima kasih atas komentar anda