Pembaharu Islam : Jamaluddin Al-Afghani Simbol Perlawanan Imperialisme Barat (1)

2:31 PM 0 Comments


Nama lengkapnya adalah Jamaluddin Al-Afghani As-Sayid Muhammad bin Shafdar Al-Husain. Namun, ia lebih dikenal dengan Jamaluddin Al-Afghani. 


Ia merupakan seorang pemikir Islam, aktivis politik, dan jurnalis terkenal. Kebencian Al-Afghani terhadap kolonialisme menjadikannya perumus dan agitator paham serta gerakan nasionalisme dan pan-Islamisme yang gigih, baik melalui pidatonya maupun tulisan-tulisannya. 



Dia menyediakan penjelasan teoretis untuk penurunan relatif dari dunia Islam, dan teori filsafat sejarah yang berusaha untuk membangun bentuk modernisme yang sesuai dengan Islam.


Di tengah kemunduran kaum Muslimin dan gejolak kolonialisme bangsa Eropa di negeri-negeri Islam, Al-Afghani menjadi seorang tokoh yang amat memengaruhi perkembangan pemikiran dan aksi-aksi sosial pada abad ke-19 dan ke-20.



Bahkan selama bagian akhir dari abad ke-19 Jamaluddin adalah satu-satunya cahaya dan sinar harapan. Dunia Muslim hidup di bawah penindasan kolonial, perselisihan internal dan kemiskinan, dan mereka membutuhkan seorang pemimpin seperti Jamaluddin. Tidak ada yang bisa menyangkal membaca sejarah periode itu, bahwa Afghani adalah salah satu tokoh yang paling menonjol dari Timur. Dengan semua kualifikasi yang ia miliki, ia adalah seorang intelektual politik dan unik dari umatnya. Para filsuf besar Perancis Renan mengatakan tentang Afghani: (Hanya sedikit orang yang telah menghasilkan pada saya kesan lebih hidup, yang merupakan ukuran besar percakapan yang saya lakukan dengan dia yang memutuskan saya untuk memilih sebagai subjek untuk kuliah saya di Sorbonne, hubungan antara "semangat ilmiah dan Islam ......" Kebebasan pemikiran, karakternya yang mulia dan setia, membuat saya percaya. ".)

Pernyataan yang dibuat oleh seorang filsuf besar dari Eropa tersebut sudah cukup untuk memahami kualifikasi tinggi kejeniusan Pembaharu dari Afghanistan ini , yang dianggap juga oleh Nehru Pandit an sebagai reformis agama besar, oleh dokter Iqbal dan Namek Kamal sebagai seorang revolusioner agama dan pembela Pan-Islamisme, oleh Profesor Edward G. Brown penulis "revolusi Persia" sebagai orang yang membantu untuk menghidupkan perjuangan perlawanan Muslim terhadap perluasan dan Dominasi kolonialisme Eropa.

Dilahirkan di Desa Asadabad, Distrik Konar, Afghanistan pada tahun 1838, Al-Afghani masih memiliki ikatan darah dengan cucu Rasulullah SAW, Hussein bin Ali bin Abi Thalib. 


Ayahnya, Sayyid Safdar al-Husainiyyah, yang nasabnya bertemu dengan Sayyid Ali Al-Tirmidzi (seorang perawi hadits yang masyhur yang telah lama bermigrasi ke Kabul) juga senasab hingga Sayyidina Hussein bin Ali bin Abi Thalib. Keluarganya merupakan penganut mazhab Hanafi. Masa kecil dan remajanya, ia habiskan di Afghanistan. Namun ketika beranjak dewasa, ia berpindah dari satu negara ke negara lainnya, seperti India, Mesir, dan Prancis.



Pendidikan dasar ia peroleh di tanah kelahirannya. Pada usia 8 tahun, Al-Afghani telah memperlihatkan kecerdasan yang luar biasa. Lalu ia melanjutkan pendidikannya di Kabul dan Iran. Ia tidak hanya mempelajari ilmu agama, tetapi juga ilmu umum. Ia tekun mempelajari bahasa Arab, sejarah, matematika, filsafat, fikih dan ilmu keislaman lainnya. Ketika berada di Kabul, sampai umur 18 tahun, ia mempelajari beberapa cabang ilmu keislaman disamping filsafat dan ilmu eksakta.



Kemudian ketika berada di India dan tinggal di sana lebih dari satu tahun, ia menerima pendidikan yang lebih modern. Di India, Al-Afghani memulai misinya membangkitkan Islam. Kala itu India berada di bawah kekuasaan penjajahan Inggris. Pada saat perlawanan terjadi di seluruh India, Al-Afghani turut ambil bagian dengan bergabung dalam perang kemerdekaan India di tahun 1857. Meski demikian, ia masih sempat pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.



Sepulang dari haji, Al-Afghani memutuskan untuk pergi ke Kabul. Di kota ini ia disambut oleh penguasa Afghanistan, Dost Muhammad Khan, yang kemudian menganugerahinya posisi penting dalam pemerintahannya. Ketika Sher Ali Khan menggantikan Dost Muhammad Khan pada 1864, Al-Afghani diangkat menjadi penasihatnya. Dan beberapa tahun kemudian diangkat menjadi perdana menteri oleh Muhammad A'zam Khan.



Karena campur tangan Inggris dalam soal politik di Afghanistan dan kekalahannya dalam pergolakan melawan golongan yang disokong Inggris, Aghani meninggalkan Afghanistan pada 1869 menuju India. Karena koloni Inggris yang berada di India selalu mengawasi kegiatannya, ia pun meninggalkan India dan pergi ke Mesir pada 1871, dan menetap di Kairo.

Sumber : / Sebagian dari hasil terjemahan



LANJUTKAN MEMBACA KLIK : 
Pembaharu Islam : Jamaluddin Al-Afghani Simbol Perlawanan Imperialisme Barat (1)

0 comments:

Terima kasih atas komentar anda