PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1:06 AM , 4 Comments




USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENINGKATAN KUALITAS PENGEROLAN PIPA UNTUK PEMBUATAN FRAME LENGKUNG DI BENGKEL TEKNIK DENGAN MESIN ROLL MEKANIK









BIDANG KEGIATAN
PKM-T



Diusulkan Oleh :

Ketua : Roy Rendra AA (NRP : 07420005, Angkatan : 2007)
Anggota 1 : Catur Budi Setiawan (NRP : 07420008, Angkatan : 2007)
Anggota 2 : Petrus Chanel Anggut  (NRP : 08420009, Angkatan : 2008)








UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
MALANG
2010


1.    Judul Kegiatan                        :  Peningkatan Kualitas Pengerolan Pipa Untuk Pembuatan Frame Lengkung Di Bengkel Teknik Dengan Mesin Roll Mekanik
2.    Bidang Kegiatan                     : PKM-T
3.    Bidang Ilmu                             : Teknologi dan Rekayasa
4.    Ketua Pelaksana                    : 
§  Nama Lengkap                  :  Roy Rendra AA
§  NRP                                    :  07420005
§  Jurusan                              : Teknik Mesin
§  Universitas/Institut/Poltek   :           Universitas Merdeka Malang
§  Alamat Rumah/Telp.        :  Sumber Manjing, Kab. Malang
§  E-mail                                  :
5.    Anggota Pelaksana                : 2 orang
6.    Dosen Pendamping               :
§  Nama Lengkap                  : Sufiyanto, ST. MT.
§  NIP                                      : 812/FT
§  Alamat Rumah/Telp.        :  Perum Bukit Cemara Tidar G2 / no. 11 Malang, HP:  081805003935
§  E-mail                                  : otnayifus@yahoo.co.id
7.    Biaya Kegiatan                        :
§  Dikti                                     : Rp. 6.955.000,-
§  Sumber lain                       : -
8.    Jangka Waktu Pelaksanaan   :           5 bulan


Malang, September 2010
Mengetahui
Ketua Jurusan                                                                                 Ketua Pelaksana







(Rudi Hariyanto, ST. MT.)                                                               (Roy Rendra AA)
NIP. 726/FT                                                                                       NRP. 07420005

Pembantu Rektor                                                                             Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan







(Prof. Dr. H Agus Sholahuddin, MS)                                            (Sufiyanto, ST. MT.)
NIP. 204/FS                                                                                      NIP. 812/FT
A.   JUDUL
PENINGKATAN KUALITAS PENGEROLAN PIPA UNTUK PEMBUATAN FRAME LENGKUNG DI BENGKEL TEKNIK DENGAN MESIN ROLL MEKANIK
B.   LATAR BELAKANG MASALAH
Perumahan telah menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat terutama di wilayah perkotaan. Tingkat urbanisasi di kota cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal semakin besar. Kota Malang yang terkenal sebagai kota wisata dan pendidikan merupakan suatu  daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi dibidang perumahan dan jasa. Setiap tahun rumah-rumah baru banyak dibangun baik oleh pengembang / developer atau perorangan untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal, pertokoan (ruko), dan perkantoran.
 Seiring dengan meningkatnya pembangunan rumah-rumah baru di lokasi-lokasi perumahan yang semakin banyak dibuka di kota Malang, maka kebutuhan pelengkap rumah juga mengalami peningkatkan. Salah satu kebutuhan pelengkap untuk rumah adalah pagar, tralis dan canopy. Hal tersebut menjadi peluang usaha yang potensial bagi bengkel-bengkel teknik untuk melayani pesanan kebutuhan tersebut. Jenis dan spesifikasi produk yang dihasilkan merupakan pesanan yang menyesuaikan dengan selera, ukuran dan kemampuan konsumen. Walaupun produk yang dihasilkan berdasar pesanan tetapi mengingat potensi pertumbuhan perumahan baru di kota Malang yang cukup besar maka bengkel teknik ini merupakan wirausaha yang sangat menjanjikan.
Salah satu bengkel teknik yang menjadi mitra dalam program kegiatan PKM-T ini adalah Restu Jaya yang beralamatkan di jalan. Raya Candi VI, Kel. Karang Besuki, Kec. Sukun, Kota Malang. Bengkel teknik ini merupakan wirausaha yang dikelola oleh saudara Arifin. Usaha ini telah dirintisnya mulai tahun 2005 dengan dibantu oleh 4 orang tenaga kerja. Jenis produk dan ukuran yang dihasilkan tergantung pesanan biasanya berupa pagar, tralis dan canopy.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pagar, tralis dan canopy terdiri dari kerangka berupa besi profil, batang besi cor, plat dan hiasan besi cor sebagai aksesoris.
Dalam menentukan harga, biasanya diperhitungkan berdasarkan luas, model, dimensi besi profil dan diameter batang besi serta tingkat kerumitan pesanan. Harga ditentukan dengan hitungan tiap meter persegi dikalikan dengan luas pesanan tersebut.
Pengelolaan wirausaha di bengkel Restu Jaya ini masih menggunakan manajemen kekeluargaan. Penanganan masalah keuangan, pengadaan bahan baku, dan pemasaran masih ditangani sendiri oleh saudara Arifin. Sistem keuangan sudah dilakukan pemisahan antara modal usaha dengan keuangan untuk keperluan rumah tangga.
Pemasaran dilakukan dengan cara sistem marketing door to door dan melalui koneksi. Secara rutin setiap hari saudara Arifin berkeliling ke beberapa perumahan-perumahan yang ada disekitar Malang, difokuskan ke rumah-rumah baru atau sedang direnovasi. Pada kondisi tersebut peluang untuk memperoleh order atau pesanan dapat diperoleh. Sistem koneksi dilakukan melalui hubungan kerja sama dengan pemborong bangunan atau developer perumahan, dimana diberikan komisi 1,5% dari nilai order yang diterima.
Ditinjau dari sumber daya manusia yang terlibat di bengkel Restu Jaya, rata-rata tenaga kerja berlatar belakang pendidikan lulusan STM. Semua tenaga kerja yang terlibat adalah laki-laki dan usia rata-rata dibawah 30 tahun. Ditinjau dari faktor usia, mereka masih sangat produktif, sehingga memungkinkan untuk pengembangan usaha yang lebih maju. Tenaga kerja tersebut berasal dari masyarakat disekitarnya dan ini merupakan peluang usaha yang berpotensi dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengatasi dampak pengangguran.
Untuk modal usaha, pemilik bengkel mendapatkan modal awal dari pinjaman lunak untuk jangka pendek dari bank. Kemudian setelah beberapa waktu, saat ini telah memiliki modal mandiri. Selain itu juga diterapkan pembayaran uang muka 25% untuk semua pesanan sebagai antisipasi modal yang ada.
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kesulitan dalam penanganan proses pengerolan besi profil sebagai kerangka/ frame untuk pagar dan canopy yang mempunyai bentuk lengkungan. Secara teknik, untuk bagian kerangka yang berbentuk lengkung seharusnya dilakukan proses pengerolan terhadap besi profil tersebut. Sampai pada saat ini, untuk membentuk kerangka yang memiliki kelengkungan masih dilakukan dengan cara membengkokkan profil tersebut secara manual dengan alat sederhana (Lampiran gambar proses bending manual). Alat ini hanya dapat digunakan untuk profil yang memiliki penampang persegi, sedangkan untuk profil dengan penampang bulat proses tersebut tidak dapat dilakukan.  Selain itu, untuk profil yang terbuat dari bahan stainless steel akan rawan terjadi cacat atau kegagalan dalam proses pembentukannya.
Proses pembengkokan besi profil secara manual dapat dijelaskan dengan gambar 1 berikut.

Gambar 1. Proses Pembentukan Kerangka Lengkung Secara Manual
Besi profil lonjoran yang akan dibengkokkan diposisikan seperti gambar 1 diatas, kemudian kedua ujungnya diberi beban tekan dengan cara dua orang memberikan beban pada ujung batang tersebut. Pembebanan diberikan sampai bentuk kelengkungan memenuhi radius yang diharapkan. Kelemahan dari alat ini adalah sisi bagian dalam dari kerangka lengkung yang telah terbentuk mengalami cacat pengkerutan sehingga penampangnya tidak berbentuk persegi (gambar 2).

Cacat pengkerutan
 



Gambar 2. Bentuk Cacat Pengkerutan Pada Penampang Profil
Selain itu alat ini hanya dapat digunakan untuk profil yang memiliki penampang persegi, sedangkan untuk profil dengan penampang bulat proses tersebut tidak dapat dilakukan. Hal ini disebabkan karena cacat pengkerutan yang terjadi akan lebih jelas terlihat dibandingkan profil persegi sehingga dari segi kualitas menjadi jelek. Sehingga untuk profil bulat tidak dapat diterapkan. Selain itu, untuk profil yang terbuat dari bahan stainless steel akan rawan terjadi cacat atau kegagalan dalam proses pembentukannya. Dengan adanya kendala tersebut, pemilik bengkel membatasi untuk tidak menerima pesanan dengan bentuk kerangka lengkung untuk penampang bulat dan dari bahan stainless steel. Tentunya hal ini dapat menghambat pengembangan usaha kearah yang lebih besar akibat keterbatasan kemampuan alat yang dimiliki pada saat ini.
C.   RUMUSAN MASALAH
               Berdasarkan fakta yang ada dilapangan dari hasil wawancara dan diskusi antara tim pelaksana dengan mitra dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah perlunya perbaikan teknologi untuk proses pembentukan kerangka lengkung dengan penampang bulat dan profil dengan bahan stainless steel. Alternatif solusi yang ditawarkan melalui kegiatan PKM-T ini adalah pembuatan alat pengerol pipa untuk kerangka lengkung. Dengan alat tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan teknologi dalam proses pengerolan pipa dan pengembangan usaha yang lebih baik. Mesin roll yang dirancang menggunakan sistem mekanik yang dijalankan dengan penggerak motor listrik.
D.   TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan PKM-T melalui pembuatan mesin roll pipa secara mekanik untuk pembentukan kerangka / frame lengkung adalah :
1.      Untuk meningkatkan efisiensi produksi melalui perbaikan teknologi pada proses pengerolan pipa untuk kerangka lengkung.
2.      Meningkatkan pengembangan usaha bengkel teknik dalam mengerjakan pesanan untuk kerangka berbahan baku stainless steel.


E.   LUARAN YANG DIHARAPKAN
               Kegiatan ini diharapkan menghasilkan target luaran sebagai berikut :
1.    Perbaikan teknologi proses pengerolan pipa yang dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi bagi bengkel las teknik.
2.    Pengembangan usaha untuk proses pengerolan pipa kerangka lengkung dengan bahan baku stainless steel.
F.    KEGUNAAN
Manfaat dari segi ekonomis yang dapat dicapai dalam pelaksanaan kegiatan PKM-T ini adalah
·           Adanya peningkatan pendapatan melalui disversifikasi jenis pekerjaan yang dapat ditangani setelah menggunakan mesin roll pipa untuk pembentukan kerangka lengkung dan profil dengan bahan stainless steel. Dengan demikian dapat diperoleh pendapatan yang lebih besar dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh mitra pada saat ini.
·           Perbaikan proses pengerolan dengan berkurangnya waktu yang dibutuhkan untuk membuat kerangka lengkung seiring dengan meningkatnya kemampuan mesin yang dapat digunakan.
Manfaat dari segi iptek adalah perbaikan teknologi dan peningkatan kecepatan dalam proses pengerolan pipa untuk pembentukan kerangka lengkung dan profil dengan bahan stainless steel.
Selain itu juga berpeluang untuk pengembangan teknologi pembuatan mesin roll pipa yang dapat digunakan untuk bengkel lainnya atau industri sejenis yang menggunakan mesin roll pipa.
Untuk mengetahui perkembangan usaha dibidang kerajinan bengkel teknik yang berkaitan dengan efisiensi dapat dilakukan dengan analisis keuntungan usaha, Revenue Cost Rasio dan Rentabilitas Usaha (Sukartawi, 1987).  Hasil perhitungan keuntungan dan rentabilitas sebelum adanya pengenalan teknologi mesin pengerol pipa, dibandingkan dengan hasil perhitungan setelah pengenalan teknologi.
Analisis keuntungan bersih (p):
                                                p = Total Revenue  -  Total  Cost
Dimana:
·         Revenue (penerimaan kotor) merupakan perkalian antara jumlah produk dengan harga produk.
·         Total cost merupakan jumlah seluruh biaya yang digunakan termasuk jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap.
·         Analisis perhitungan Rentabilitas menggunakan rumus:
Rentabilitas  =  (p / modal)  x  100  %
Dimana:
·         Rentabilitas yang dimaksud adalah rentabilitas usaha
               Modal yang ditanam merupakan modal investasi yang digunakan dalam pembuatan mesin pengerol pipa.





G.   TINJAUAN PUSTAKA (GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA)
Material Pipa
Bahan baku pipa yang akan diroll adalah pipa besi dengan diameter 1 dim, 1.5 dim dan 2 dim. Ukuran tersebut merupakan diameter yang biasa digunakan sebagai kerangka/ frame untuk pagar dan canopy. Ketebalan pipa yang ada di pasaran untuk ukuran tersebut adalah 1,4 mm s/d 1,6 mm. Material pipa tersebut adalah jenis ST 37 dengan kekuatan tarik 37 kg/mm2.
Proses pengerolan yang akan dilakukan disini termasuk dalam proses pembentukan logam yang lebih dikenal dengan proses roll bending. Tujuan dari proses ini adalah untuk membentuk kelengkungan dengan radius tertentu. Proses ini roll bending ini termasuk pengerjaan dingin karena tidak memerlukan pemanasan selama proses pembentukan berlangsung. Untuk membentuk sampai diperoleh kelengkungan yang diinginkan diperlukan beberapa tahapan proses. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan atau cacat pada pipa.
Selain itu radius pembentukan yang diberikan harus lebih besar dari radius yang direncanakan karena adanya efek spring back pada proses bending. Spring back adalah efek perlawanan yang diberikan oleh material pada saat menerima beban bending yang diberikan. Secara prinsip hal ini sama dengan efek yang ditimbulkan oleh pegas saat ditekan atau ditarik akan berusaha untuk kembali pada bentuk semula.
Prinsip dasar proses roll bending dapat dijelaskan dengan gambar 3 dibawah ini. Gaya pembentukan yang diberikan merupakan gaya bending (tekuk) sehingga pipa / besi profil yang dibentuk memiliki radius kelengkungan yang direncanakan. Roll utama memberikan gaya bending pada pipa dan 2 roll pengikut sebagai tumpuan. Pengaturan radius kelengkungan dilakukan dengan merubah ketinggian roll utama terhadap roll pengikut.
Gambar 3. Prinsip Dasar Roll Bending
Bentuk akhir yang dihasilkan setelah melalui proses roll bending dapat dilihat pada gambar 4 berikut :
Gambar 4. Hasil Proses Roll Bending (Smith, 2002)
               Parameter prinsip dasar (Smith, 2002) yang diperlukan dalam proses roll bending pipa agar diperoleh kelengkungan sesuai yang direncanakan, yaitu :
  • derajat bending
  • radius bending section
  • kelengkungan bending section
  • panjang busur
  • kemiringan bending section

Gambar 5. Parameter Dasar Roll Bending
               Selain metode roll bending, terdapat beberapa metode yang digunakan dalam proses bending pada pipa antara lain :
  • rotary draw bending
  • induction bending
  • increment bending
  • compression bending

               Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses bending (Smith, 2002) antara lain :
§  Ketebalan plat
Proses bending akan mengakibatkan penarikan (stretching) pada sisi luar dan pengkerutan (compressing) pada sisi dalam diameter kelengkungan. Ketebalan plat akan berpengaruh pada radius bending dapat dibentuk dan kemampuan material untuk dapat mengalami peregangan (strechability) tanpa terjadi distorsi.
§  Metode bending
Prosedur atau metode yang tepat proses bending yang dilakukan sangat berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan.
§  Ukuran material
Material dengan ukuran besar apabila dilengkungkan dengan radius yang kecil akan mudah mengalami distorsi dibandingkan material dengan ukuran kecil dan radius bending yang besar.
§  Peralatan pendukung (tooling)
Peralatan yang digunakan meliputi cetakan, clamp, dan mandrel.
§  Pelumasan
Pelumasan diperlukan untuk mengurangi efek gesekan dan meningkatkan efisiensi proses pembentukan.
Prinsip Kerja Alat
Alat ini memiliki beberapa komponen utama, antara lain :
1.    Roll pembentuk
Roll pembentuk ini berupa pulley yang mempunyai alur sesuai dengan dimensi pipa yang akan diroll. Terdapat 3 buah roll yaitu roll depan, roll tengah, dan roll belakang. Roll tengah dapat diatur naik turun untuk menyesuaikan dengan radius kelengkungan yang diinginkan.
2.    Transmisi belt
Ada 2 bagian transmisi belt yaitu transmisi belt dari penggerak ke roll depan dan transmisi belt dari roll depan ke roll belakang.
3.    Motor penggerak
Motor penggerak merupakan penggerak utama mesin pengerol pipa ini yang dilengkapi dengan reducer gear untuk mereduksi putaran awal motor karena putaran yang dinginkan untuk proses pengerolan ini adalah 20 rpm.
Cara kerja mesin pengerol pipa ini adalah sebagai berikut :
a.    Memasang roll pembentuk yang disesuaikan dengan ukuran / diameter pipa yang akan dirol.
b.    Rol tengah dinaikkan dengan cara memutar roda pengatur agar pipa dapat dipasang diantara rol pengarah.
c.    Pipa yang akan dirol diposisikan ditengah-tengah antara dua rol pengarah, kemudian rol tengah diturunkan untuk memberikan tekanan awal pada pipa.
d.    Motor penggerak dihidupkan, melalui transmisi belt putaran dan daya diteruskan ke roll depan dan roll belakang.
e.    Langkah diatas diulang setelah posisi roll tengah diturunkan sampai pada tahap dimana kelengkungan yang dinginkan tercapai.

Gambar 5. Mesin Roll Bending Kerangka Lengkung
Keterangan gambar :
1.    Motor penggerak dan gear box transmisi
5. Roll belakang
2.    Transmisi belt
6. Roll tengah
3.    Transmisi belt
7. Poros ulir
4.      Roll depan
8. Kerangka

H.   METODE PELAKSANAAN
Berdasarkan analisis situasi dan perumusan masalah yang dihadapi oleh mitra bengkel teknik Restu Jaya, metodologi yang ditawarkan adalah :
1.    Survey lapangan
Pada tahap ini dilakukan survey untuk memperoleh data-data terkait dari bengkel teknik mengenai hambatan-hambatan yang dialami pada proses pembuatan kerangka lengkung, sehingga diperoleh penyelesaian dari masalah tersebut.
2.    Perancangan desain
Berdasar hasil survey lapangan dan data-data teknis yang dihasilkan maka digunakan untuk membuat desain dari mesin pengerol pipa sesuai kapasitas yang dinginkan oleh mitra.
3.    Pembuatan alat
Setelah disain yang direncanakan telah sesuai dengan perencanaan yang diinginkan, maka siap untuk diaplikasikan di lapangan dengan membuat mesin pengerol pipa yang sesuai dengan rancangan.
4.    Evaluasi proses
Untuk mengetahui performance atau kinerja mesin pengerol pipa maka perlu dilakukan evaluasi proses yang bertujuan :
·         Mengetahui hambatan yang mungkin terjadi pada saat penggunaan mesin tersebut baik secara teknis maupun nonteknis.
·         Mengetahui apakah unjuk kerja dari mesin telah sesuai dengan yang diharapkan atau masih perlu dilakukan penyempurnaan.
5.    Evaluasi akhir
Pada tahap ini dilakukan evaluasi secara menyeluruh pada kegiatan ini baik dari aspek pemanfaatan mesin pengerol pipa secara ekonomis maupun keefektifan penggunaan alat oleh mitra industri.
I.      JADWAL KEGIATAN
Rencana kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ini direncanakan memerlukan waktu 5 (lima) bulan, dengan jadwal kerja yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
No
Nama Kegiatan
Bulan
1
2
3
4
5
1.
Persiapan





2.
Diskusi dengan Mitra





3.
Perancangan Mesin Roll Pipa





4.
Pembuatan Mesin Roll pada Mitra





5.
Monitoring dan Analisa





6.
Evaluasi dan Perbaikan Program





7.
Laporan Hasil





Rencana kerja yang akan dilaksanakan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
·         Tahap Awal
Pada tahap ini dilakukan sosialisasi pada mitra bengkel teknik tentang penggunaan mesin roll pipa untuk pembentukan kerangka lengkung. Selain itu juga dilakukan diskusi awal untuk mendesain mesin roll tersebut yang sesuai dengan kebutuhan mitra.
·         Tahap Proses
Tahap ini dilakukan setelah mesin roll pipa terwujud, dengan melakukan penggunaan awal mesin roll oleh mitra bengkel teknik dalam pengawasan dan bimbingan tim pelaksana. Hasil proses akan didiskusikan antara mitra dan tim pelaksana untuk selanjutnya dilakukan upaya perbaikan atau peningkatan untuk mengoptimalkan penggunaan alat.          
·         Tahap Akhir
Dalam tahap ini dilakukan pemantauan untuk mengetahui tindak lanjut kegiatan yang telah dilakukan dan penyebarluasan teknologi tepat guna yang telah diperoleh mitra bengkel teknik kepada wirausaha yang sejenis.

Indikator kinerja
Beberapa indikator utama yang dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai dari implementasi mesin pengerol pipa ini adalah :
1.    Waktu proses yang digunakan untuk membentuk kelengkungan pada kerangka / frame. Penentuan waktu proses adalah dengan menghitung waktu total yang diperlukan selama proses berlangsung, dihitung dalam ukuran menit.
2.    Biaya produksi yang diperlukan untuk proses pembentukan tersebut. Biaya ini merupakan ongkos yang diperlukan untuk memproses yang merupakan ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan.
3.    Disversifikasi produk yang dapat dihasilkan dalam proses pembentukan ini. Diperhitungkan berdasarkan jenis produk yang dapat dikerjakan oleh mesin yang ada.
4.    Kualitas produk yang dihasilkan, berdasarkan tingkat kegagalan yang dapat diminimalkan selama proses berlangsung.


J.    RANCANGAN BIAYA


K.   DAFTAR PUSTAKA
Aaron D. Deutsman, Walter J. Michels and Charles E. Wilson, 1975,  Machine and Design, Theory and Practice,   Maemilan Publishey. Co. Inc. New York.
Aapold, Felier, Reinhard, Schmidt, 1982, Tehnology of The Metal Trade, Deutsche Gesellschaft-fur Technische Zuz sammenarbeit (GTZ) Gmbh, Federal Republic of Germany.
Niemen G, 1982, Elemen Mesin, edisi ke II, Erlangga, Jakarta.
Sularso, 1987, Dasar Perencanaan Mesin dan Pemilihan Elemen Mesin, cetakan ke enam, Pradnya Paramitha, Jakarta.
Smith, Bill and Mark King, 2002, Bending Square and Rectangular Tubing, The Tube & Pipe Journal.
Takeshi Sato, 1987, Menggambar Mesin, cetakan ke delapan, Pradnya Paramitha,       Jakarta.
www.hinesbending.comBasic Tube Bending Guide, September 29th, 2010.


L.    LAMPIRAN
þ BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK

1.    Ketua Pelaksana Kegiatan
    1. Nama                                     :  Roy Rendra AA
    2. Tempat/tgl. Lahir                  :  Malang, 21 Juni 1988
    3. NRP                                       :  07420005
    4. Semester                               :  VII
    5. SKS Komulatif                      :  110
    6. IP Komulatif                          :  2,6
    7. Program Studi / Fakultas    :  Mesin / Teknik
    8. Kekhususan                         :  Produksi
    9. Perguruan Tinggi                :  Universitas Merdeka Malang
j.      Alamat asal/e-mail/telp.       :  Sumber Manjing, Kab. Malang
    1. Alokasi Waktu Penelitian   :  12 jam / minggu

2.    Anggota I
    1. Nama                                     :  Catur Budi Setiawan
    2. Tempat/tgl. Lahir                  :  Malang, 6 September 1987
    3. NRP                                       :  07420008
    4. Semester                               :  VII
    5. SKS Komulatif                      :  122
    6. IP Komulatif                          :  3,2
    7. Program Studi / Fakultas    :  Mesin / Teknik
    8. Kekhususan                         :  Produksi
    9. Perguruan Tinggi                :  Universitas Merdeka Malang
    10. Alamat asal/e-mail/telp.       :  Tirtoyudo, Kab. Malang
    11. Alokasi Waktu Penelitian   :  8 jam / minggu

3.    Anggota II
    1. Nama                                     :  Petrus Chanel Anggut
    2. Tempat/tgl. Lahir                  :  Flores, 12 Maret 1989
    3. NRP                                       :  08420009
    4. Semester                               :  V
    5. SKS Komulatif                      :  80
    6. IP Komulatif                          :  3,0
    7. Program Studi / Fakultas    :  Mesin / Teknik
    8. Kekhususan                         :  -
    9. Perguruan Tinggi                :  Universitas Merdeka Malang
    10. Alamat asal/e-mail/telp.       :  NTT
    11. Alokasi Waktu Penelitian   :  8 jam / minggu







þ BIODATA DOSEN PEMBIMBING

 


Nama                                           : Sufiyanto, ST. MT

Tempat / Tgl Lahir                      : Madiun / 28 Pebruari 1973
Jenis Kelamin                            : Laki-laki
Fakultas / Jurusan                     : Teknik / Mesin
Pangkat / Golongan / NIP        : Lektor / III c / 812 FT
Bidang Kehlian                          : Teknik Produksi dan Perancangan
Alamat kantor                             : Jl. Terusan Raya Dieng 64 Malang
Alamat Rumah                           : Perum Bukit Cemara Tidar G-2 / no. 11 Mlg
Telp. 081-805003935
Pengalaman dalam Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat :
1.    Penerapan Teknologi Tepat Guna : Implementasi Alat Destilasi Sistim Konveksi Paksa Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Produksi Minyak Nilam, Anggota, 2005.
2.    Vucer : Peningkatan Produktivitas Industri Kripik Bekicot dengan Menggunakan Mesin Pemecah dan Pembersih Cangkang Bekicot, Ketua, 2005.
3.    Perencanaan dan Pembuatan Ketel, Anggota, 2007.
4.    Transfer Teknologi : Implementasi Penyulingan Minyak  Nilam dengan Bahan Bakar Briket Batu Bara, Anggota, 2007.
5.    Desain dan Pembuatan Oven Briket Blothong, Anggota, 2007
6.    PKM-P : Pengaruh Kapasitas Aliran Terhadap Karakteristik Getaran Pada Aliran Fluida Yang Mengalami Self Excited Vibration, Pembimbing, 2009.
7.    PKM-P : Peningkatan Produktivitas Penyulingan Minyak Nilam Dengan Ketel Sistem Ganda Yang Memanfaatkan Sisa Panas Gas Buang Pembakaran, Pembimbing, 2009.
8.    Penelitian Dosen Muda : Karakteristik Self Excited Vibration Pada Aliran Fluida Dalam Pipa Fleksibel, Ketua, 2009.
9.    Iptek Bagi Masyarakat : Teknologi Kompor Briket Batubara Bagi Pengrajin Kompor Minyak Tanah, Anggota, 2009.



Malang, September 2010
Dosen Pembimbing






(Sufiyanto, ST.MT)
NIP. 812/FT


DETAIL DENAH LOKASI










PROSES ROLL BENDING KERANGKA SECARA MANUAL
DI BENGKEL RESTU JAYA



SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA
MITRA BENGKEL TEKNIK
DALAM PELAKSANAAN PKM-T

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Arifin
Alamat
Jl. Raya Candi VI, Kel. Karang Besuki, Kec. Sukun, Kota Malang
Telp. 0341-562504
Jabatan
Pemilik
Bidang Usaha
Bengkel Teknik
Dengan ini menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan tim pelaksana kegiatan PKM-T Perguruan Tinggi dari :
Universitas Merdeka Malang
Guna membantu permasalahan perancangan mesin pengerol pipa dan telah kami sepakati bersama tentang pelaksanaannya.
Ketua pelaksana kegiatan PKM-T dari Universitas Merdeka Malang adalah :
Nama
Roy Rendra AA
NIM
07420005
Fakultas / Jurusan
Teknik / Mesin
Bersama ini kami menyatakan dengan benar bahwa diantara mitra pengrajin dan ketua pelaksana PKM-T tidak terdapat ikatan keluarga dan wujud hubungan lainnya.
Demikian Surat Pernyataan Kesediaan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.




Malang,  September 2010
Yang Membuat Pernyataan






Arifin

4 comments:

  1. Best,... posting lgi yha...
    klo bz gambarx yg jelas

    ReplyDelete
  2. mas tlng bantuannya tk bikin PKM, alamat email sy ini sabila@gmail.com,...
    tlng iya mas,...
    mksih

    ReplyDelete
  3. Buset,,,, blog ente berat bnget,,, 2 mnit loading

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentar anda