PROGRAM KREATIVITAS 2011

12:58 AM 0 Comments


A. JUDUL
Pemanfaatan kotoran  sapi untuk genset listrik biogas, penerangan,  dan keperluan rumah tangga. Menuju Desa Toyomerto mandiri energi

B. LATAR BELAKANG MASALAH
          Krisis energi yang terjadi di dunia dewasa ini sangat berdampak buruk  kepada kehidupan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat golongan menengah ke bawah. Salah satu jenis energi yang sering dibutuhkan masyarakat adalah jenis energi minyak yaitu minyak tanah dan premium. Khususnya jenis energi minyak tanah yang biasanya untuk memasak ibu-ibu dan warung-warung kecil akhir-akhir ini mulai sulit didapatkan dan harganya sangat mahal, juga karena adanya kebijakan pemerintah untuk mengganti dengan energi gas (LPG). Sehingga program ini juga akan bisa membantu pemerintah daerah didalam mensosialisasikan pemakain LPG. Mayoritas masyarakat yang berada di Desa Toyomerto  biasanya menggunakan energi konvensional yaitu “kayu bakar” karena letak geografis Desa Toyomerto terletak di kaki pegunungan Panderman.Sehingga masyarakat setempat pada umumnya sering menebang pohon sebagai kebutuhan memasak sehari-hari, Tentunya hal ini berdampak buruk terhadap keseimbangan lingkungan hidup yang mulai dibangun dengan cara program penghijauan. Apabila hal ini tidak dikendalikan dengan baik atau tidak diberikan jalan keluar yang bijaksana maka  dalam waktu yang tidak lama lagi gunung dan hutan yang mulai tumbuh akan gundul kembali dan tentunya bencana alam akan semakin tidak terkendali.
Begitu pula permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia dari tahun ketahun semakin meningkat, menyebabkan harga minyak melambung. Pemerintah berencana menaikkan lagi harga minyak untuk mengurangi subsidi yang harus ditanggung oleh APBN. Yang menjadi pertanyaan adalah jika BBM mahal, apakah kita tidak bisa hidup tanpa menggunakan bahan bakar minyak tersebut. Ternyata tidak demikian. Sumber energi alternatif  telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Teknologi biogas sebenarnya bukan sesuatu hal yang baru. Berbagai negara telah mengaplikasikan teknologi ini sejak puluhan tahun yang lalu seperti petani di Inggris, Rusia dan Amerika serikat.
            Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka perlu adanya alternatif jalan keluar yaitu menggunakan energi dari “ Biogas Kotoran sapi “. Jika kita menggantungkan terus pada Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas sebagai energi utama tanpa mencari alternatif  lain maka beban hidup akan semakin berat terutama masyarakat kecil pedesaan padahal ada alternatif yang mudah dengan membuat biogas dari kotoran ternak. Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas. Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Sehingga akhirnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan bahkan bisa dimanfaatkan sebagai energi listrik khususnya dalam bidang penerangan. Melalui proses instalasi genset biogas.yang dapat mengurangi bahan bakar pada genset,sehingga genset pembangkit listrik yang tadinya 100 persen menggunakan solar, kini cukup dengan menggunakan 30 persen solar saja, karena 70 persennya bisa digantikan dengan biogas, sehingga hemat 70 persen solar. Genset dual fuel atau berbahan bakar ganda berkapasitas 10 KWH itu bisa menghasilkan daya listrik sebesar 2.000 watt, di mana untuk satu kWh konsumsi listrik memerlukan 0,03 m3 biogas (Satu m3 biogas sama dengan 0,8 liter solar/premium.

C. PERUMUSAN MASALAH 
     Uraian di atas sudah jelas memberikan gambaran tentang permasalahan yang ada,
yaitu :
§ Bagaimana Biogas  sebagai energi pengganti kayubakar, dan minyak tanah?
§ Bagaimana implementasi kotoran sapi menjadi biogas untuk keperluan
  memasak dan penerangan listrik?
§ Bagaimana untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada 
  masyarakat akan keharusan sebagai  manusia untuk menjaga lingkungan
  alam sekitar?
§ Bagaimana Potensi energi baru terbarukan khususnya biogas
  dengan  menggunakan kotoran sapi perah di desa Toyomerto Kota Batu
  yang kaitannya terhadap sumber energi listrik?

Melalui program dari usulan kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan di atas.
           
D. TUJUAN PROGRAM
            Tujuan dari kegiatan yang diusulkan adalah untuk membantu pemecahan masalah dalam hal :
- Penyediaan energi bahan bakar yang mudah didapat dan murah,serta ramah lingkungan.
- Kerusakan lingkungan akibat penebangan pohon-pohon yang dijadikan bahan bakar kayu.
    Disamping itu, program kegiatan ini dapat membantu mensosialisasikan penggunaan biogas kootoran sapi sehingga semakin banyak masyarakat yang beralih biogas.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
            Desain/Model instalasi biogas untuk sistem kelistrikan dan pengunaan dalam rumah tangga

F. KEGUNAAN
       Dari kegiatan yang diusulkan ini  akan didapatkan manfaat dan kegunaan antara lain :
1. Adanya kemudahan dalam penyediaan energi.
         Melalui program ini, dengan adanya pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas masyarakat setempat akan lebih mudah memperolehnya karena proses instalasi biogas berada di Desa setempat,dan tidak perlu turun ke bawah lereng pegunungan untuk mendapatkan bahan bakar.
2. Adanya keuntungan ekonomi yang lebih besar.
Melalui program ini, pengeluaran biaya untuk membeli energi bahan bakar yang biasanya untuk menghidupkan genset bisa ditekan sampai 3x lebih ekonomis, dan 1m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil pula.dan  jugadapat dimanfaatkan sebagai pupuk labu siam yang ditanam sekitar tempat peternakan yang dapat meningkatkan nilai jual.
3. Dapat mempopulerkan biogas di masyarakat.
          Melalui program ini, penggunaan Biogas sebagai pengganti Kayu bakar, minyak tanah,dan solar  memberikan nilai tambah pada pada petani labu siam dan menjadikan Desa Toyomerto terang benderang.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
     Masyarakat sasaran untuk program yang diusulkan ini adalah :
     1. Peternak sapi perah dan petani labu siam.
Dengan letak geografis Desa Toyomerto yang terletak di daerah kaki pegunungan Panderman peternakan dan bertani sayuran sangatlah berpotensi untuk dikembangkan oleh masyarakat setempat.sehinnga semua masyarakat yang terletak di kaki gunung ini hanya memanfaatkan kedua hal diatas untuk mencukupi kehidupan mereka,akan tetapi betapa ruginya potensi alam yang tidak termanfaatkan sehinnga mengakibatkan sia-sia karena kurangnya ilmu pengetahuan.seperti belum tersosialisasinya secara menyeluruh pemanfaatan kotoran sapi,yang selama ini di mindset kita itu merupakan hanya sebuah kotoran yang tidak bermanfaat sama sekali. Disamping itu penggunaan kayu sebagai bahan bakar haruslah dihindari atau ditekan sekecil mungkin, karena berdampak pada penebangan atau penggundulan hutan ataupun kebun-kebun kayu sehingga membahayakan keseimbangan lingkungan.
2. Masyarakat  luas yang masih menggunakan minyak tanah dan bahan
bakar  kayu.
Di daerah Toyomerto masyarakatnya juga masih banyak yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar sehari-hari. Permasalahan yang timbul adalah jumlah kayu yang sangat terbatas sehingga sulit ketersediaanya secara kontinyu. Untuk jangka panjang  pastilah berdampak pada penebangan pohon-pohon yang tidak terkendali dan akhirnya membahayakan lingkungan.

H. METODE PELAKSANAAN
       Program utama dari kegiatan yang  diusulkan ini adalah Implementasi  Biogas kotoran sapi Pada masyarakat Desa Toyomerto. Pelaksanaan program yang diusulkan akan mengikuti tahap-tahap berikut ini , yaitu :
1. Persiapan, dalam persiapan ini akan dilakukan koordinasi dengan dosen pendamping  tentang jadwal pelaksanaan, menyamakan presepsi tentang gambaran awal rancangan sistim yang akan dibuat dan sarana yang akan diperlukan.
2.  Studi literatur, tahap ini akan dilakukan dengan jalan studi melalui literatur, internet, survey lapangan dan diskusi-diskusi.
3.   Pelestarian Digester biogas dan Penyediaan Genset serta peralatan pendukung, tahap ini merupakan penyediaan digester,dan genset, bisa dengan cara dibuat kolektif oleh masyarakat dan dengan bantuan mahasiswa.
4. Sosialisasi dan Uji Coba Digester biogas dan instalasi genset, pada tahap ini dilakukan sosialisasi/penyuluhan dan sekaligus dilakukan demontrasi penggunaan digester biogas dan genset kepada masyarakat setempat
5. Implementasi Biogas, pada tahap ini dilakukan  penerapan penggunaan biogas untuk keperluan rumah tangga dan penerangan listrik pada masyarakat sasaran  dan didampingi oleh  mahasiswa sehingga bisa mengatasi apabila ada hal-hal yang masih belum dipahami oleh pengguna.
7. Laporan akhir,
Tahap penyusunan laporan akhir adalah merupakan laporan seluruh dari kegiatan program yang diusulkan dalam proposal ini.
Untuk lebih jelasnya, bentuk kegiatan yang diusulkan adalah seperti diagram alir berikut :
 


                                        













I. JADWAL KEGIATAN

    Jadwal pelaksanaan kegiatan direncanakan seperti  tabebel berikut ini :
No
Kegiatan
Bulan
ke I
Bulan
ke II
Bulan
ke III
Bulan
ke IV
Bulan
 ke V
Bulan
ke VI
0
Surat Perintah Kerja





1
Persiapan






2
Studi Literatur





3
Pemeliharaan Digester





4
Penyediaan Genset





5
Sosialisasi & uji coba





6
Implementasi





7
Laporan Akhir






J. RANCANGAN BIAYA   
      Biaya yang diusulkan :

No
Uraian
Satuan
Jumlah
1
Bahan habis pakai :



1. Semen
5 sak
Rp.         250.000.,-

2. Pasir
1 kubik
Rp.         100.000.,-

3. Baja Beton 6 mm
5 lonjor
Rp.         250.000.,-

4. Bata
20 meter
Rp.         100.000,-

5.Pipa Pralon
15 meter
Rp.         200.000,-

6. Cat dan lain-lain
5 liter
Rp.         250.000.,-

Sub Total
RP.      1.150.000,-
2
Peralatan penunjang



1.Genset listrik biogas
1 unit
Rp.      4.000.000.,-

2.kabel listrik
15 meter
Rp.            50.000,-

3. kran gas
3 buah
Rp.            50.000,-

3. Tabung gas plastik
1 buah
Rp.         300.000,- 

4. Biaya internet

Rp.         100.000.,-

5. Biaya Foto copy

Rp.         300.000.,-

6. Biaya  pemotongan

Rp.         250.000.,-

7. Biaya pengelasan

Rp.         400.000.,-

Sub Total
RP.     5.450.000,-
3
Perjalanan 



1. Perjalanan

Rp.     1. 000.000.,-

Sub Total
RP.     1.000.000,-
4
Lain-lain



1. Pembuatan proposal

Rp.         100.000.,-

2. Pembuatan laporan akhir

Rp.         500.000.,-

3. Dukumentasi

Rp.         300.000.,-

4. Konsumsi & sosialisasi

Rp.      1.350.000,-

5. Telpon

Rp.         150.000,-

Sub Total
RP.     2.400.000,-

Total
Pr.   10.000.000,-

Terbilang : Sepuluh  Juta Rupiah


0 comments:

Terima kasih atas komentar anda